Showing posts with label PKn. Show all posts
Showing posts with label PKn. Show all posts

Tuesday, June 9, 2015

Studio Download dan Ide Kreatif Pembelajaran �Debat Berantai Untuk Menumbuhkan Sikap Kritis dan Minat Belajar Peserta Didik Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan�. Studio Musik

DEBAT BERANTAI UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP KRITIS DAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Oleh :

Zaenul Stiyawan

Prodi Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, 

Universitas Negeri Semarang

Email: zaenulstiyawan@gmail.com



A. LATAR BELAKANG

Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus ada dan harus dilaksanakan sebagaimana telah diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003. Bahkan lebih dari itu, pada kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dibebankan menjadi tiga jam pelajaran untuk setiap minggu efektifnya. Di dalam pendidikan kewarganegaraan, seorang guru tidak hanya dituntut untuk meningkatkan intelegensi peserta didik namun juga dituntut untuk bisa membentuk karakter dan moral peserta didik. Namun, dalam kenyataanya, ketertarikan siswa dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dinilai kurang dibanding dengan mata pelajaran yang di ujikan dalam ujian nasional dengan alasan mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dianggap kurang begitu penting bagi siswa dan tidak masuk dalam mata pelajaran ujian nasional. Ketertarikan peserta didik terhadap pendidikan kewarganegaraan memang dinilai sejumlah kalangan sangatlah memprihatinkan. Ataukah itu hanya sebuah ironi atau kewajaran semata. Pendidikan kewarganegaraan dianggap oleh peserta didik kurang menarik dan cenderung membosankan dimana pendidikan moral yang seharusnya dilakukan secara praktek namun kebanyakan hanya disampaikan secara teori saja dan bahkan hanya sebagai formalitas pengantar saja.

Tingkat ketertarikan peserta didik yang sangat kurang tersebut memang dapat dikatakan sebagai ironi diatas ironi. Pendidikan kewarganegaraan sebagai salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk membentuk karakter generasi muda menjadi cambuk yang membalikkan prediksi bahwa pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang dapat dikategorikan mati suri. Dapat hidup dalam suatu masa saja, dan dapat tenggelam dengan sendirinya tanpa bersusah payah meninggalkannya ataupun menghapusnya. Bahkan dapat dikatakan pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan hanyalah sebagai kiasan formalitas biasa tidak memikirkan apakah tujuan hakiki dari Pendidikan Kewarganegaraan tersebut dapat tercapai atau tidak. Hal tersebut menurut sejumlah kalangan disebabkan oleh tingkatan kreatifitas guru dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dinilai sangat monoton. Peserta didik cenderung pasif, hanya duduk, mendengarkan, mencatat, hingga akhirnya disuruh untuk mengisi lembar jawab pada lembar kerja siswa. Hal tersebut sangatlah hal yang membosankan bagi para peserta didik. Kejenuhan itu berlangsung terus menerus sehingga hakikat dari pembelajaran pendidikan kewarganegaraan tersebut urung tercapai.

Pemecahan masalah yang menerapakan system kasuisme juga dinilai sangat kurang. Pemecahan masalah melalui metode kasuisme dimana merupakan usaha, cara, metode untuk menyelesaikan hal, perkara, soal etis dalam kasus-per kasus (A. Mangunharjana 1997:124). Seyogyanya metode ini merupakan metode yang paling efektif dan cocok dalam pembelajaran pendidikan Kewarganegaraan yang lebih cenderung sebagai pendidikan pembentukan karakter. Retorika pembelajaran dari Pendidikan Kewarganegaraan juga cenderung kurang berkembang. Seorang peserta didik akan mempelajari tentang materi yang sama pada jenjang sebelumnya yaitu di jenjang sekolah menengah pertama. Walaupun hal tersebut dinilai sebagai upaya untuk memperdalam materi, namun menurut peserta didik hal tersebut dinilai menjadi titik utama kejenuhan. Apalagi ditambah dengan tuntutan dari guru untuk bisa menghafalkan materi tersebut, namun tidak adal implementasi langsung dari apa yang mereka hafalkan tersebut. Pembelajaran yang semacam itu akan sulit untuk membantu peserta didik membuka cakrawala ilmu baik itu yang berkaitan dengan politik, hukum dan moral karakter.

Setiap jenjang pendidikan pasti mempunyai rentang usia yang berbeda, dimana usia yang berbeda mempunyai daya pemahaman yang berbeda-beda. Sehingga sulit untuk disamakan dalam hal materi pembelajaran. Daya pemahaman seorang siswa sekolah menengah atas lebih mempunyai daya pemahaman yang sudah cukup matang, berbeda dengan siswa sekolah menengah pertama, dimana siswa tersebut akan mencerna pemahaman pembelajaran secara mentah-mentah tanpa berfikir secara mendalam dahulu. Apalagi dalam pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya mengajarkan tentang daya pikir saja tetapi juga pembelajaran moral dan teladan. Untuk itulah penulis memiliki Ide kreatif yaitu �Debat Berantai Untuk Menumbuhkan Sikap Kritis Peserta Didik Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan� yang sekiranya mampu untuk merangsang keaktifan dan minat siswa dalam mata pembelajaran pendidikan kewarganegaraan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah di sampaikan muncul rumusan masalah, di antaranya:

1. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi minat Siswa terhadap mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan?

2. Bagaimana solusi untuk mengatasi kurangnya minat siswa dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan?

3. Bagaimana prosedur pelaksanaan debat berantai dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan?


C. IDE KREATIF

Thomas dan rohwer (Achmad Rifai 2012:116) menyebutkan beberapa prinsip efektif adalah Spesifikasi (spesification), Pembuatan (generativity), pemantauan (effective monitoring) kemujaraban personal (personal efficacy). Dari teori tersebut slavin menawarkan tiga strategi belajar yang di anggap effektif bagi siswa dalam menerima pembelajaran. Yaitu: a)membuat catatan; b) belajar kelompok; c) dengan metode P4QR. Ide kreatif penulis di dasari atas metode P4QR oleh slavin yaitu Preview, question, read, reflect on the material, recite, dan review. Dari prosedur yang telah di tawarkan oleh slavin, akan tercakup menjadi satu kesatuan dalam ide kreatif penulis yaitu dengan metode �Debat berantai� yang dianggap mampu menstimulus, mempermudah pemahaman siswa dalam pembelajaran, dan sekaligus mampu meningkatkan minat pembelajaran dalam mata pelajaran PKn. Debat berantai akan merangsang minat siswa untuk membaca, memahami materi, dan menuangkan pemahan dari materi yang dipelajarinya melalui argumen-argumen. Selain itu, metode debat berantai ini dianggap mampu menarik ketertarikan siswa dalam pembelajaran karena, setiap manusia pasti memilki kecenderungan untuk menunjukkan diri bahwa dia yang ter-�baik�. Artinya, dengan metode debat berantai ini siswa akan memiliki ruang untuk kritis dalam berpikir, berargumen serta menunjukkan diri bahwa dia atau kelompoknyalah yang lebih unggul. Dengan adanya motivasi untuk menjadi yang terbaik dalam debat berantai ketika didalam kelas, maka minat untuk memahami materi siswa akan meningkat. Untuk itulah metode ini dianggap mampu mengoptimalkan pemahan siswa serta mampu menumbuhkan sikap kritis siswa dalam pelajaran PKn.



D. TEORI PEMBELAJARAN EFEKTIF

Berkaitan mengenai metode pembelajaran, menurut Ahcmad Rifa�I RC dan Chatarina Tri Anni dalam bukunya �Psikologi Pendidikan� pembelajaran harus mengacu kedalam tiga teori pembelajaran yang harus dipenuhi agar dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran itu sendiri;

a. Teori Belajar Behaviotistik

Belajar merupakan proses perubahan perilaku. Perubahan perilaku yang dimaksud dapat berwujud perilaku yang tampak (overt behavior) atau perilaku yang tidak tampak (innert behavior). Perilaku yang tampak seperti menulis, menggambar sedangkan perilaku yang tidak tampak seperti berfikir, bernalar, dan berkhayal. Proses belajar pada diri individu dapat terjadi dengan berbagai cara. Kadang-kadang proses belajar tersebut dilakukan secara sengaja, sebagaimana ketika peserta didik memperoleh informasi yang disajikan oleh guru di dalam kelas, atau ketika individu membaca berbagai istilah di dalam buku. Kadang-kadang proses belajar itu juga dilakukan secara tidak sengaja, sebagaimana reaksi anak ketika melihat jarum suntik. Namun demikian aktivitas belajar manusia akan berlangsung terus menerus sepanjang waktu.

b. Teori Belajar Kognitif

Psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berada di luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri. Faktor-faktor internal tersebut berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi untuk mengenal dunia luar, dan dengan pengenalan itu manusia mampu memberikan respon terhadap stimulus. Berdasarkan hal tersebut, psikologi kognitif memandang belajar sebagai proses pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus dari luar. Dengan kata lain, aktivitas belajar dalam diri manusia ditekankan pada proses internal dalam berfikir, yakni proses pengolahan informasi.

c. Teori belajar Humanistik

Hasil belajar dalam pandangan humanistic adalah kemampuan peserta didik mengambil tanggung jawab dalam menentukan apa yang dipelajari dan menjadi individu yang mampu mengarahkan diri sendiri (self-directing) dan mandiri (independent). Di samping itu pendekatan humanistic memandang pentingnya penekatanan pendidikan di bidang kreativitas, minat terhadap seni, dan hasrat ingin tahu. Oleh karena itu pendekatan humanistic kurang menekankan pada kurikulum standar, perencanaan pembelajaran, ujian, sertifikasi pendidik, dan kewajiban hadir di sekolah. Prinsip-prinsip dalam teori belajar humanistic adalah dua arah (Self-Direction), Belajar tentang cara-cara belajar (learning how to learn), evaluasi diri (Self-evaluation), Pentingnya perasaan (Importing of Feelings), bebas dari ancaman (Freedom of Threat).

Namun di sini penulis lebih cenderung menggunakan metode Humanistik, mengingat dalam debat berantai siswa akan merasa dirinya bebas berargumen namun tetap mengikuti sistem yang ada. Artinya belajar mengenai bagaimana menghargai pendapat orang lain untuk menjaga perasaan orang lain juga ada. Namun selain teori yang dijelaskan di atas, penulis menggunakan dasar yang paling dominan dan mendasari metode debat berantai ini adalah teori PQ4R.

Robinson (Achmad Rifa�i 2012:117) mengemukakan prosedur yang digunakan dalam metode ini adalah :

  • Preview, mensurvai atau membaca dengan cepat materi yang di baca untuk memperoleh gagasan utama dari pengorganisasian materi dan topik serta sub-topik. 
  • Question, membuat pertanyaan terhadap diri sendiri mengenai materi yang akan dibaca. Namun dalam pelaksanaan metode deba, pertanyaan yang dibuat adalah untuk teman belajar.
  • Read . membaca materi.
  • Reflect on the material, memahami dan membuat kebermaknaan informasi yang disajikan dengan cara: a) menguhubnugkan materi yang sudah dibaca dengan pengetahuan yang telah dimiliki; b) menghubungkan sub-topik di dalam bacaan dengan konsep atau prinsip yang penting; c) memecahkan materi yang kontradiktif; d) gunakan materi untuk memecahkan masalah yang disarankan oleh materi bacaan
  • Recite, praktik mengingat informasi dengan cara menyatakan secara lisan terhadap hal-hal penting, ajukan pertanyaan dan jawab sendiri.
  • Review, review secara aktif atas materi yang telah dipelajari, fokuskan pada pertanyaan yang telah dirumuskan dan baca kembali materi yang mendukung jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan sendiri.

Penulis mendasarkan metodenya dari PQ4R karena menganggap bahwa metode ini sinkron dengan �Metode Debat Berantai� , dan akan terintegrasi di dalamn metode tersebut dan dirasa lebih efektif serta tidak membosankan.


1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan.

Setidak-tidaknya terdapat enam factor yang memiliki dampak substansial terhadap motivasi belajar perserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

  • Sikap merupakan kombinasi dari konsep dan informasi yang didapat oleh peserta didik, dan emosi yang dihasilkan didlam predisposisi untuk merespon orang, kelompok, gagasan, periswtiwa, atau obejek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan. Misalnya dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, seorang peserta didik menceritakan pada teman lainnya bahwa guru yang mengampu PKn itu bersifat sombong dan galak. Sehingga peserta didik yang diberi tahu tersebut akan merasa cemas dan tidak tenang dalam proses pembelajaran tersebut.
  • Kebutuhan, merupakan kondisi yang dialami oleh individu sebagai kekuatan internal akan sesuatu. Semua orang merasakan kebutuhan yang tidak pernah berakhir. Kebutuhan mana yang dialami oleh peserta didik sekarng ini akan bergantung pada sejarah belajar individu, situasi sekarang, dan kebutuhan terakhir yang dipenuhi. Beberapa kebutuhan tampak lebih dominan dan berkesinambungan, sementara kebutuhan lainnya kurang dapat diprediksikan. Tidak ada teori psikologi yang mampu merumuskan daftar kebutuhan yang dapat diterima oleh teori psikologi. Kebanyakan kebutuhan betindak sebagai kekuatan internal yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan. Semakin kuat seseorang merasakan kebutuhan, semakin besar peluangnya untuk mengatasi perasaan yang menekankan di dalam memenuhi kebutuhannya.
  • Rangsangan, secara langsung membantu memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Apabila peserta didik tidak memperhatikan pembelajran, maka sedikit sekali belajar akan terjadi pada diri peserta didik tersebut.Setiap peserta didik memiliki keingianan untuk mempelajari materi pembelajaran. Namun apabila mereka tidak menermukan proses pembelajaran yang merangsang maka perhatiannya akan menurun. Pembelajaran yang tidak merangsang mengakibatkan peserta didik yang pada mulanya termotivasi untuk belajar pada akhirnya menjadi bosan terlibat dalam pembelajaran.
  • Afeksi, konsep berkaitan dengan pengalaman emosional kecemasan, kepedulian, dan pemilikan dari individu atau kelompok atau kelompok pada waktu belajar. Tidak ada kegiatan belajar yang terjadi di dalam kevakuman emosional. Perserta didik merasakan sesuatu saat belajar, dan emosi peserta didik tersebut dapat memotivasinya perilakunya kepada tujuan. Beberapa pakar psikologi menyatakan bahw emosi merupakan penggerak utama perilaku, dan banyak pakar psikologi menerima gagasan bahwa pikiran dan perasaan itu berinteraksi dan juga memandu pada perubahan waktu.
  • Kompetensi, apabila peserta didik mengetahui bahwa dia merasa mampu terhadap apa yang telah dipelajari, dia akan merasa percaya diri. Hal ini dating dari kesadara peserta didik bahwa dia secara intensional telah menguasai apa yang telah dipelajari berdasarkan pada kemampuan dan usahanya sendiri.Hubungan antara kompetensi dan kepercayaan diri adalah saling melengkapi. Kompetensi memberikan peluang pada kepercayaan diri untuk berkembang, dan memberikan dukungan emosional terhadap usaha tertentu dalam menguasai keterampilan dan pengetahuan baru. Perolehan kompeten dari belajar baru itu selanjutnya menunjang kepercayaan diri, yang selanjutnya dapat menjadi factor pendukung dan motivasi belajar yang lebih luas.
  • Penguatan, terdiri atas penguat positif dan penguat negative. Penguatan positif menggambarkan konsekuensi atas peristiwa itu sendiri. Peserta didik dalam belajar akan disertai dengan usaha yang lebih besar dan belajar lebih efektif apabila perilaku belajarnya diperkuat secara positif oleh pendidik. Penguat negative merupakan stimulus aversif ataupun peristiwa yang harus diganti atau dikurangi intensitasnya. Contohnya seorang guru mata pelajaran PKn harus memberikan dorngan yang positif tentang cara belajar siswanya.

E. PROSEDUR PELAKSANAAN DEBAT BERANTAI

Menurut Wikipedia, Debat merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen, terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan juri.

Debat akademik yaitu adu argumentasi mengenai analisis akademik menggunakan berbagai macam sudut pandang. Metode ini sangat cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Di dalam metode debat, terdiri atas berbagai macam unsur dalam pelaksanaannya,

  • Berlatih bekerja sama, metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
  • Pembelajaran berfokus pada masalah, memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.
  • Metode role playing, suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan

Pelaksanaan metode debat berantai


  • Guru menerangkan secara singkat, substansi dan intisari beserta tujuan materi pembelajaran sesuai dengan rencan program pembelajaran.
  • Guru membagi kelompok kecil dari satu kelas, dimana setiap kelompok mempunyai coordinator kelompok.
  • Guru membagi beberapa kelompok menjadi kelompok pro dan kontra.
  • Pelaksanaan debat, guru sebagai panelis penengah.
  • Dalam waktu yang telah ditentukan, setiap anggota kelompok maju satu per satu beradu argumen dengan kelompok lainnya.
  • Dengan metode semacam itu semua anggota kelompok dituntut untuk menguasai materi pembelajaran.


Skema Pelaksanaan Debat berantai



Kelebihan metode ini;
  • Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
  • Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
  • Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.
  •  Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.
  • Siswa akan lebih mendalami materi yang disampaiakan, karena seperti diketahui materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memerlukan pemahaman yang ekstra

Kelemahan metode ini adalah :

  • Membutuhkan waktu yang cukup banyak,
  • Waktu pengumpulan data yang valid cukup menyita waktu

F. SIMPULAN

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang berada disekolah yang mempunyai tujuan bukan hanya untuk meningkatkan intelegensia peserta didik namun juga bertujuan untuk membentuk dan membina generasi muda yang mempunyai karakter dan pribadi yang baik serta mempunyai rasa cinta tanah air yang tinggi. Namun, kurangnya minat peserta pendidik dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan hambatan bagi guru dalam membentuk karakter siswa. Untuk itu perlu diperlukan suatu metode pembelajaran yang cocok agar para peserta didik dapat tertarik dan mampu menyerap materi pembelajaran yang disediakan. Salah satu metode yang paling tepat untuk digunakan ialah metode debat berantai.dengan prosedur pelaksanaan yang tepat maka metode ini di anggap efektif untuk meningkatkan



Daftar Pustaka

Daroeso, Bambang. 1989. Dasar dan Konsep Pendidikan Moral Pancasila. Semarang: Aneka Ilmu

Mangunhardjana, A. 1997. Isme-Isme Dalam Etika dari A sampai Z. Yogyakarta: Kanisius

Munib, Achmad. 2012. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang : UPT UNNES Press

RC, Achmad Rifai dan Anni, Chatarina Tri. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang : UPT UNNES Press

Haryono. 2009. Model-Model Pembelajaran http://haryono.10182.wordpress.com/tag/metode-debat/ (Diakses pada tanggal 29 september 2014)

Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Debat

Sunday, June 7, 2015

Studio Download dan Biografi IMMANUEL KANT. Studio Musik

Riwayat Hidup Immnuel Kant (1724-1804), Immanuel Kant hidup pada masa Pencerahan yang sedang berkembang di negara Jerman. Sebagai seorang pribadi, Kant tidak memiliki pengalaman yang penuh gejolak dan tantangan, seperti halnya yang dialami oleh Socrates, Buno, Spinoza, atau Rousseau, atau filsuf lainnya. Tidak seperti Descarte dan Leibniz, misalnya dia tidak pernah bepergian ke berbagai tempat atau luar negeri. Immanuel Kantn tidaj aktif dalam kegiatan politik, seperti halnya yang dilakukan oleh Machiavelli atau Hegel. Immanuel Kant, filsuf Jerman ini sepanjang hidpunya tinggal dengan rukun, damai, dan bersahaja di kota Konigsberg di Prusia Timur. Di kota ini pula dia dilahirkan dalam sebuah kelularga yang sangat dipengaruhi oleh pietisme. 

Salah satu semangat Pencerahan adalah semangat universalisme. Di dalam berbagai bidang kebudayaan mucul gagasan-gagasan yang ingin memandang kebudayaan zaman Pencerahan sebagai sebuah cirri universal perkembangan umat manusia. Banyak sastrawan- yang antara lain adalah Goethe- menggali kembali semangat kebudayaan Yunani yang sangat menekankan harmoni dan kesempurnaan manusia yang universalisitis. Meskipun dmeikian semangat Romantis yang telah dirintis Rousseau juga mulai merambah ke negara Jerman, termasuk kecnderungan untuk mempertahankan semangat iman dan mistisisme abad pertengahan. Pengaruh klasisisme dan romantisme ini di Jerman hanya beroperasi dalam bidang intelektual, sedangkan secara politis, Pencerahan berjalan tanpa agitasi. Semangat intelektual Jerman pada zaman itu menilai orang yang beradab sebagai seseorang yang berpendidikan tinggi, bebas dari prasangka-prasangka sempit, mendukung kemajuan seni dan ilmu pengetahuan, menghayati hidup yang tertib dan harmonis. Dalam arti tertentu bahkan para cendekiawan Jerman sangat berambisi untuk menyumbangkan sebuah system pemikiran yang merupakan sistesis universalistis atas berbagai kecenderungan yang bertentangan dengan di abad-abad sebelumnya yang dapat dinilai picik.
Rasionaliosme post-Renaissans, empirisme, dan Pencerahan berusaha menghancurkan system pengetahuan tradisional yang secara mendalam menguasaia cara berfikir masyarakat. Dalam istilah �metafisika�, para filsuf itu menemukan segala macam bentuk kesadaran, prasangka, dogmatism, bahkan takhayul yang tidak teruji oleh indrawi. Dengan menganut proses-proses penalaran sekaligus proses observasi dalam �fisika�, mereka ingin menghasilkan sebuah system pengetahuan baru yang teruji, bukanhaya karena sesuai dengan kenyataan dan memneuhi asas-asas penalaran, melainkan juga berdaya guna bagi kesejahteraaan manusia. Dalam kenyataannya, penghancuran sisten tradisional itu tidak hanya menghasilkan macam-macam siste, melainkan juga macam-macam klaim kebenaran dari setiap system. Filsafat Immanuel Kant menjadi sebuah sintesis atas dua kecenderungan pokok yang sudah ada sebelum masa Pencerahan, rasionalisme dan empirisme. Dengan sintesis ini, Immanuel Kant menghasilkan sebuah cara berfilsafat yang baru menjadi pijakan dalam sejarah selanjutnya. Karena Immanuel Kant menghasilkan pemikiran yang sangat penting dan berpengaruh dalam sejarah filsafat, maka perlulah untuk mengetahuinya secara lebih mendalam.


Studio Download dan Biografi John Locke. Studio Musik

Locke dilahirkan tahun 1632 di Wrington, Inggris. Dia memperoleh pendidikan di Universitas Oxford, peroleh gelar sarjana muda tahun 1656 dan gelar sarjana penuh tahun 1658. Selaku remaja dia tertarik sangat pada ilmu pengetahuan dan di umur tiga puluh enam tahun dia terpilih jadi anggota "Royal Society." Dia menjadi sahabat kental ahli kimia terkenal Robert Boyle dan kemudian hampir sepanjang hidupnya jadi teman dekat Isaac Newton. Kepada bidang kedokteran pun dia tertarik dan meraih gelar sarjana muda di bidang itu meskipun cuma sekali-sekali saja berpraktek.Titik balik dalam kehidupan Locke adalah perkenalannya dengan Pangeran Shaftesbury. Dia jadi sekretarisnya dan menjadi dokter keluarga. Shaftesbury seorang jurubicara penting bagi pikiran liberal sehingga walau sebentar pernah dia dipenjara oleh Raja Charles II akibat kegiatan politiknya. Tahun 1682 Shaftesbury lari ke Negeri Belanda dan mati disana tahun berikutnya. Locke, berkat hubungannya yang begitu akrab dengan mendiang, senantiasa diawasi dan dibayang-bayangi, karena itu memaksanya juga lari ke Negeri Belanda tahun 1683. Dia menetap di negeri itu sampai pengganti Raja Charles, Raja James II digulingkan oleh sebuah revolusi yang berhasil. Locke pulang ke kampungnya tahun 1689 dan seterusnya menetap di Inggris. Tak pernah sekali pun kawin, dan mati di tahun 1704.

Buku pertama yang membikin Locke masyhur adalah An Essay Concerning Human Understanding (Esai tentang saling pengertian manusia), terbit tahun 1690. Di situ dipersoalkan asal-usul, hakikat, dan keterbatasan pengetahuan manusia. Ide-ide Locke pada gilirannya mempengaruhi filosof-filosof seperti Pendeta George Berkeley, David Hume dan Immanuel Kant. Kendati esai itu hasil karya Locke yang paling orisinal dan merupakan salah satu dari filosofi klasik yang masyhur, pengaruhnya tidaklah sebesar tulisan-tulisan ihwal masalah politiknya.

Dalam buku A Letter Concerning Toleration (Masalah yang berkaitan dengan toleransi) yang terbit tahun 1689, Locke menekankan bahwa negara jangan ikut campur terlampau banyak dalam hal kebebasan menjalankan ibadah menurut kepercayaan agama masing-masing. Locke bukanlah orang Inggris pertama yang mengusulkan adanya toleransi agama dari semua sekte Protestan. Tetapi argumennya yang kuat yang dilontarkannya, yang berpihak kepada perlunya ada toleransi merupakan faktor dukungan penduduk terhadap sikap pandangannya. Lebih dari itu, Locke mengembangkan prinsip toleransinya kepada golongan non-Kristen: "... baik penganut kepercayaan primitif, atau Islam maupun Yahudi tidak boleh dikurangi hak-hak sipilnya dalam negara semata-mata atas pertimbangan agama." Tetapi, Locke percaya bahwa toleransi ini tidak berlaku bagi golongan Katolik karena Locke yakin mereka tergantung pada bantuan kekuatan luar, dan juga tak ada toleransi bagi kaum atheis. Dengan ukuran jaman kini dia boleh dibilang teramat berlapang dada, tetapi beralasan memandangnya dari hubungan dengan ide-ide pada jamannya. Fakta mencatat, alasan-alasan yang dikemukakannya demi terciptanya toleransi agama lebih meyakinkan pembacanya dari pengecualianpengecualian yang dibuatnya. Kini, berkat adanya tulisan-tulisan Locke, toleransi agama sudah meluas bahkan pada golongan-golongan yang tadinya dikucilkan.

Arti penting Locke lainnya adalah bukunya Two Treatises of Government (Dua persepakatan dengan pemerintah) terbit tahun 1689 yang isinya merupakan penyuguhan ide dasar yang menekankan arti penting konstitusi demokrasi liberal. Buku itu berpengaruh terhadap pikiran politik seluruh dunia yang berbahasa Inggris. Locke yakin seyakin-yakinnya bahwa tiap manusia memiliki hak alamiah, dan ini bukan sekedar menyangkut hal hidup, tetapi juga kebebasan pribadi dan hak atas pemilikan sesuatu. Tugas utama pemerintah adalah melindungi penduduk dan hak milik warga negara. Pandangan ini acap kali disebut "teori jaga malam oleh pemerintah."

Menolak anggapan hak suci raja, Locke menekankan bahwa pemerintah baru dapat menjalankan kekuasaannya atas persetujuan yang diperintah. "Kemerdekaan pribadi dalam masyarakat berada di bawah kekuasaan legislatif yang disepakati dalam suatu negara." Dengan tegas Locke menekankan sesuatu yang disebutnya "kontrak sosial." Pikiran ini sebagian berasal dari tulisan-tulisan filosof Inggris terdahulu, Thomas Hobbes (1588-1679). Tetapi, jika Hobbes menggunakan "kontrak sosial" ini untuk memperkokoh absolutisme, Locke melihat "kontrak sosial" itu dapat diganti:

" ... bilamana legislator mencoba merampas dan menghancurkan hak milik penduduk, atau menguranginya dan mengarah kepada perbudakan di bawah kekuasaan, mereka berada dalam keadaan perang dengan penduduk, dan karenanya penduduk terbebas dari kesalahan apabila membangkang dan biarlah mereka berlindung pada naungan Tuhan yang memang menyediakan penjagaan buat semua manusia dari kekerasan dan kemajuan."

Juga, masih menjadi kekuatan rakyat untuk menjungkirkan dan mengganti badan perwakilannya begitu melihat wakil-wakil mereka berbuat bertentangan dengan kepercayaaii yang diletakkan di pundak mereka "sikap gigih Locke mempertahankan hak melakukan revolusi amat kuatnya mempengaruhi Thomas Jefferson dan kaum revolusioner Amerika lainnya.

Locke berpegang teguh pada perlu adanya pemisahan kekuasaan. Dia menganggap kekuasaan legislatif harus lebih unggul ketimbang eksekutif dan kekuasaan yudikatif yang dianggapnya merupakan cabang dari eksekutif. Selaku orang yang percaya terhadap keunggulan kekuasaan legislatif. Locke hampir senantiasa menentang hak pengadilan yang memutuskan bahwa tindakan legislatif itu tidak konstitusional.

Meski Locke bersiteguh atas prinsip kekuasaan mayoritas, tetapi dijelaskannya bahwa suatu pemerintahan tidaklah memiliki kekuasaan tanpa batas. Mayoritas harus tidak merusak hakikat hak-hak manusia. Suatu pemerintahan hanya dapat dibenarkan merampas hak milik atas perkenan yang diperintah. (Di Amerika, gagasan ini dinyatakan dalam slogan, "Tidak ada pajak tanpa adanya perwakilan.")

Jelas sekali, pandangan-pandangan Locke menggambarkan gagasan pihak penggerak revolusi Amerika seabad sebelum kejadian itu berlangsung. Pengaruhnya atas Thomas Jefferson amatlah mengesankan. Pikiran Locke merasuk ke benua Eropa, khususnya Perancis, merupakan fakta tak langsung yang mendorong revolusi Perancis dan Deklarasi Hak-hak Asasi Manusia. Meskipun tokoh-tokoh seperti Voltaire dan Thomas Jefferson lebih terkenal daripada Locke, tulisan-tulisannya mendahului mereka dan punya pengaruh kuat terhadap mereka. Karena itu layaklah apabila kedudukan Locke pun disebut lebih dahulu dalam daftar urutan buku ini.

Studio Download dan Biografi Aristoteles. Studio Musik



Aristoteles adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander Agung. Ia menulis berbagai subjek yang berbeda, termasuk fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik, pemerintahan, etnis, biologi, dan zoology. Bersama dengan Socrates dan Plato, ia dianggap menjadi seorang di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh di dunia pemikiran Barat.

Aristoteles lahir di Stagira, kota di wilayah Chalcidice, Thracia, Yunani (dahulunya termasuk wilayah Macedonia tengah) tahun 384 SM. Ayahnya adalah tabib pribadi Raja Amyntas dari Macedonia.

Pada usia 17 tahun, Aristoteles bergabung menjadi murid Plato. Belakangan ia menjadi guru di Akaddemi Plato di Athena selama 20 tahun. Aristoteles meninggalkan akademi tersebut setelah Plato meninggal, dan menjadi guru bagi Alexander dari Macedonia.

Saat Alexander berkuasa di tahun 336 SM, ia kembali ke Athena. Dengan dukungan dan bantuan dari Alexander, ia kemudian mendirikan akademinya sendiri yang diberi nama Lyceum, yang dipimpinnya sampai tahun 323 SM.

Filsafat Aristoteles berkembang pada waktu ia memimpin Lyceum, yang mencakup enam karya tulisnya yang membahas masalah logika, yang dianggap sebagai karya-karyanya yang paling penting, selain kontribusinya di bidang metafisika, fisika, etika, politik, kedokteran, dan ilmu alam.

Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Karyanya ini menggambarkan kecendrungannya akan analisa kritis, dan pencarian terhadap hukum alam dan keseimbangannya pada alam.

Plato menyatakan teori tentang bentuk-bentuk ideal benda, sedangkan Aristoteles menjelaskan bahwa materi tidak mungkin tanpa bentuk karena ia ada (eksis). Selanjutnya ia menyatakan bahwa bentuk materi yang sempurna, murni atau bentuk akhir, adalah apa yang dinyatakan sebagai theos, yaitu yang dalam pengertian Bahasa Yunani sekarang dianggap berarti Tuhan.

Logika Aristoteles adalah suatu system berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berfikir induktif (inductive thinking). Di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki.

Karena luasnya lingkup karya-karya dari Aristoteles, maka dapatlah ia dianggap berkontribusi dengan skala ensiklopedis, dimana kontribusinya meelingkupi bidang-bidang yang sangat beragam sekali seperti fisika, astronomi, biologi, psikologi, metafisika (misalnya studi tentang prinsip-prinsip awal mula dan ide-ide dasar tentang alam), logika formal, etika, politik, dan bahkan teori retorika dan puisi.

Meskipun sebagian besar ilmu pengetahuan yang dikembangkannya terasa lebih merupakan penjelasan dari hal-hal yang masuk akal (common sense explanation), banyak teori-teorinya yang bertahan bahkan hampir selama dua ribu tahun lamanya.

Hal ini terjadi karena teori-teori tersebut karena dianggap masuk akal dan sesuai dengan pemikiran masyarakat pada umumnya, meskipun kemudian ternyata bahwa teori-teori tersebut salah total karena didasarkan pada asumsi-asumsi yang keliru. Misalnya teori Evolusi yang dianut oleh Charles Darwin, yang telah terbantahkan berkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Dapat dikatakan bahwa pemikiran Aristoteles sangat berpengaruh pada pemikiran Barat dan pemikiran keagamaan lain pada umumnya. Penyelarasan pemikiran Aristoteles dengan teologi Kristiani dilakukan oleh Santo Thomas Aquinas di abad ke-13, dengan teologi Yahudi oleh Maimonides (1135-1204), dan dengan teologi Islam oleh Ibnu Rusyid (Averoes, 1126-1198).

Bagi manusia abad pertengahan, Aristoteles tidak saja dianggap sebagai sumber yang otoritatif terhadap logika dan metafisika, melainkan juga dianggap sebagai sumber utama dari ilmu pengetahuan, atau the master of those who knows.

Plot adalah "prinsip pertama," ciri yang paling penting dari tragedi. Aristoteles mendefinisikan plot sebagai "susunan insiden": yaitu, bukan cerita itu sendiri tetapi cara insiden disajikan kepada para penonton, struktur dari bermain. Menurut Aristoteles, tragedi di mana hasilnya tergantung pada rantai penyebab dibangun erat-akibat tindakan lebih unggul daripada mereka yang bergantung terutama pada karakter dan kepribadian protagonis. Plot yang memenuhi kriteria ini akan memiliki kualitas berikut (konteks). Lihat Freytag's Triangle untuk diagram yang menggambarkan struktur plot ideal Aristoteles, dan Plot Oedipus Raja untuk sebuah aplikasi diagram ini untuk bermain Sophocles '.
  1. Plot harus "keseluruhan," dengan awal, tengah, dan akhir. Awal, yang disebut oleh para kritikus modern saat insentif, harus mulai rantai sebab-dan-akibat tetapi tidak tergantung pada apa pun di luar kompas dari permainan (misalnya, penyebabnya adalah meremehkan namun efeknya adalah stres). Tengah, atau klimaks, pasti disebabkan oleh kejadian sebelumnya dan dirinya sendiri menyebabkan insiden yang mengikutinya (yaitu, penyebab dan efek yang stres). Akhir, atau resolusi, harus disebabkan oleh kejadian-kejadian sebelumnya tapi tidak mengarah ke insiden lain di luar kompas dari permainan (yaitu, penyebab stres namun efeknya meremehkan), akhirnya karena itu harus memecahkan atau menyelesaikan masalah yang dibuat selama insentif saat (konteks). Aristoteles menyebut rantai sebab-dan-akibat terkemuka dari saat insentif kepada klimaks yang "mengikat" (desis), dalam terminologi modern komplikasi. Karena itu ia istilah rantai sebab-dan-efek yang lebih cepat dari klimaks ke resolusi yang "terurai" (lusis), di akhir sandiwara modern terminologi (konteks).
  2. Plot harus "lengkap," memiliki "kesatuan tindakan." Dengan ini berarti bahwa plot Aristoteles harus struktural mandiri, dengan insiden terikat bersama oleh kebutuhan internal, setiap tindakan yang mengarah pasti ke depan tanpa intervensi dari luar, tidak ada deus ex machina (konteks). Menurut Aristoteles, yang terburuk dari plot adalah "'episodik,' di mana episode atau tindakan berhasil satu sama lain tanpa urutan kemungkinan atau diperlukan"; satu-satunya hal yang mengikat bersama peristiwa-peristiwa dalam suatu plot seperti itu adalah kenyataan bahwa mereka kebetulan orang yang sama. Dramawan harus mengecualikan kebetulan dari plot mereka, jika kebetulan ada yang diperlukan, seharusnya "memiliki udara sebuah desain," yaitu, tampaknya memiliki koneksi ditakdirkan peristiwa dari permainan (konteks). Demikian pula, penyair harus mengecualikan irasional atau setidaknya tetap "di luar cakupan tragedi ini," yaitu, melaporkan bukan mendramatisir (konteks). Sementara penyair tidak dapat mengubah mitos yang merupakan dasar dari plot, ia "harus menunjukkan penemuan sendiri dan terampil menangani bahan-bahan tradisional" untuk menciptakan kesatuan tindakan dalam plot-nya (konteks). Aplikasi untuk Oedipus Raja.
  3. plot harus "dari suatu besaran tertentu," baik secara kuantitatif (panjang, kompleksitas) dan kualitatif ("keseriusan" dan signifikansi universal). Aristoteles berpendapat bahwa plot tidak boleh terlalu singkat, kejadian lebih dan tema yang dramawan bisa membawa bersama dalam suatu kesatuan organik, semakin besar nilai artistik dan kekayaan dari bermain. Juga, makna yang lebih universal dan signifikan dari bermain, penulis naskah drama lebih bisa menangkap dan menahan emosi penonton, semakin baik memainkan akan (konteks).
  4. Plot mungkin baik sederhana atau kompleks, meskipun kompleks lebih baik. plot sederhana hanya memiliki "perubahan nasib" (bencana). plot Kompleks memiliki keduanya "pembalikan dari niat" (peripeteia) dan "pengakuan" (anagnorisis) yang terhubung dengan bencana. Baik peripeteia dan pada gilirannya anagnorisis kejutan. Aristoteles menjelaskan bahwa peripeteia terjadi bila karakter menghasilkan efek yang berlawanan dengan yang ia dimaksudkan untuk menghasilkan, sementara anagnorisis "adalah perubahan dari kebodohan dengan pengetahuan, menghasilkan cinta atau benci antara orang-orang yang ditakdirkan untuk nasib baik atau buruk." Berpendapat Dia bahwa plot terbaik menggabungkan kedua sebagai bagian dari rantai sebab-dan-akibat mereka (yakni, peripeteia mengarah langsung ke anagnorisis ini); ini bergantian menciptakan bencana tersebut, yang mengarah ke "adegan penderitaan" akhir (konteks). Aplikasi untuk Oedipus Raja.

Studio Download dan Biografi Eros Djarot Pengarang Buku Misteri Supersemar. Studio Musik


Nama   : Eros Djarot
Profe    : -
Agama : Islam
TTL       : Rangkasbitung,Banten
Tanggal Lahir  : Sabtu, 22 Juli 1950
Zodiac            : Cancer
Warga Negara : Indonesia




BIOGRAFI

Adik kandung dari aktor Slamet Rahardjo Djarot ini terkenal sebagai pencipta soundtrack Badai Pasti Berlalu. Budayawan yang juga seorang politikus ini pernah aktif di Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) pimpinan Megawati Soekarno Putri dan Partai Nasionalis Bung Karno. Kini Eros banyak bergelut di partai politik, salah satunya adalah Partai Nasionalis Banteng Kemerdekaan (PNBK) yang dipimpinnya.

Meskipun telah memasuki dunia politik, ternyata Eros tidak meninggalkan kegiatan kebudayaan yang ia cintai. Kegiatannya sebagai seniman dan budayawan masih terus berjalan, misalnya menulis lagu, menulis cerpen, menulis skenario, walaupun semua itu hanya untuk ia nikmati sendiri.

Kegiatan lain pria kelahiran Rangkasbitung ini di luar masalah politik adalah menjalin komunikasi dengan rekan-rekan dari perfilman nasional dan melakukan kunjungan sosial seperti berkunjung ke pesantren.
Ia merupakan seorang ketua umum partai yang sering berkunjung ke kecamatan-kecamatan bukan di hotel-hotel. Ia juga sering berjalan-jalan di malam hari berbicara dengan rakyat, pagi-pagi sering mengobrol dengan ibu-ibu di pasar. Hal itu menguatkan visinya akan perjuangan partai.
Erros menyadari bahwa partai politik merupakan media persiapan pemimpin nasional. Maka, sebaiknya seorang pemimpin partai terlebih dahulu harus memahami visi dan misi bangsa.
Menurut ia, seharusnya seorang pemimpin itu harus mampu menerjemahkan hal itu ke dalam visi dan misi partainya, serta harus memahami betul konteks hari ini. "National and Character Building" yang seperti apa bangsa ini atau sifat jiwa, roh dan tubuh bangsa ini akan seperti apa.


PENDIDIKAN

  • Sekolah Teknik Tinggi Koln, Jerman (Tahun 1970) 
  • Sekolah Perfilman, Inggris 
KARIR

  • Pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI) 
  • Pendiri Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) 
  • Anggota Dewan Etik Indonesian Corruption Watch (ICW) 
  • Pendiri LITBANG Partai Demokrasi Indonesia (PDI) (tahun 1983) 
  • Fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 
  • Pendiri dan Ketua Umum Partai Nasionalis Bung Karno (PNBK) (25 Juli 2002) 
  • Pendiri dan Ketua Umum Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) 
  • Sineas 

PENGHARGAAN

Nominator Mike Burke's Award, BBC documentary Competition, 1979


Studio Download dan Biografi Thomas Hobbes. Studio Musik


Thomas Hobbes adalah seorang filsuf Inggris yang beraliran empirisme. Ia dilahirkan pada tanggal 15 April 1588. PemikiranEmpirisme Inti pemikiran Hobbes berakar pada empirisme (berasal dari bahasa Yunani empeiria yang berarti 'berpengalaman dalam, berkenalan dengan'). Empirisme menyatakan bahwa pengalaman adalah asal dari segala pengetahuan. Menurut Hobbes, filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan tentang efek-efek atau akibat-akibat berupa fakta yang dapat diamati.  Segala yang ada ditentukan oleh sebab tertentu, yang mengikuti hukum ilmu pasti dan ilmu alam. Yang nyata adalah yang dapat diamati oleh indera manusia, dan sama sekali tidak tergantung pada rasio manusia (bertentangan dengan rasionalisme). Dengan menyatakan yang benar hanyalah yang inderawi, Hobbes mendapatkan jaminan atas kebenaran. Tentang kemandirian filsafat Hobbes dikenal sebagai salah seorang perintis kemandirian filsafat. Hobbes berpendapat bahwa selama ini, filsafat banyak disusupi gagasan religious.  Hobbes menegaskan bahwa obyek filsafat adalah obyek-obyek lahiriah yang bergerak beserta ciri-cirinya. Menurutnya, substansi yang tak dapat berubah, seperti Allah, dan substansi yang tak dapat diraba secara empiris, seperti roh, malaikat, dan sebagainya, bukanlah obyek dari filsafat. Hobbes menyatakan bahwa filsafat harus membatasi diri pada masalah kontrol atas alam. Berdasarkan pemikiran tersebut, Hobbes menyatakan hanya ada empat bidang di dalam filsafat, yakni:
  1. Geometri, yang merupakan refleksi atas benda-benda dalam ruang.
  2. Fisika, yang merupakan refleksi timbal-balik benda-benda dan gerak mereka.
  3. Etika, yang dalam pengertian Hobbes dekat dengan psikologi. Maksudnya, refleksi atas hasrat dan perasaan manusia serta gerak-gerak mentalnya.
  4. Politik, yang adalah refleksi atas institusi-institusi sosial. Hobbes menyatakan bahwa keempat bidang tersebut saling berhubungan satu sama lain.  Karena itulah, Hobbes berpandangan bahwa masyarakat dan manusia dapat dilihat melalui gerak dan materi dalam fisika.
Hobbes menyatakan, tetapi secara alami hedonis yang egois - �dari tindakan sukarela dari setiap orang, tujuannya adalah baik untuk dirinya sendiri�. Seperti motif manusia itu, dalam keadaan alam, dipandu oleh kurang beradab kepentingan pribadi bisa, jika dibiarkan, memiliki konsekuensi yang sangat merusak. Waktu tidak terkendali, manusia, didorong oleh dinamika internal mereka, akan kecelakaan terhadap satu sama lain. Hobbes mencoba untuk membayangkan apa yang akan masyarakat seperti dalam �keadaan alamiah� . Kesimpulannya adalah: hidup akan �menyendiri, miskin, keji, kasar dan pendek�, sebuah �perang bagi setiap orang melawan setiap orang�. Hobbes menyimpulkan bahwa yang layak, bekerja masyarakat akan timbul sebagai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang bersaing ini. Logikanya sederhana. Setiap orang yang benar alam membenarkan kekerasan terhadap orang lain.

Tentang pengenalan
Sebagai penganut empirisme, Hobbes menganggap bahwa pengetahuan berasal dari pengalaman semata-mata.Tidak seperti kaum rasionalis, pengenalan dengan akal hanyalah mempunyai fungsi mekanis. Pengenalan dengan akal dimulai dengan kata-kata yang menunjuk pada tanda-tanda tertentu yang sebenarnya sesuai dengan kebiasaan saja.  Pengertian-pengertian umum hanyalah nama belaka, yaitu sebagai nama bagi gambaran-gambaran ingatan tersebut, bukan nama benda pada dirinya sendiri. Pengamatan indrawi terjadi karena gerak benda-benda di luar manusia yang menyebabkan adanya rangsangan terhadap indra manusia. Rangsangan tersebut diteruskan ke otak, dan dari otak ke jantung. Di dalam jantung timbullah reaksi tertentu yang merespons pengamatan tersebut.

Manusia
Hobbes membandingkan manusia dengan sebuah jam tangan yang bergerak secara teratur karena ada onderdil-onderdil di dalamnya. Hobbes memandang manusia secara mekanis belaka.  Manusia adalah setumpuk material yang bekerja dan bergerak menurut hukum-hukum ilmu alam. Misalnya saja, pandangan bahwa manusia memiliki kodrat sosial, kebebasan, keabadian jiwa, dan sebagainya. Jiwa dan akal budi hanya dianggap sebagai bagian dari proses mekanis di dalam tubuh. Kesimpulan akhir Hobbes mengenai faktor penggerak manusia adalah psikis manusia, yakni nafsu.  Nafsu yang paling kuat dari manusia adalah nafsu untuk mempertahankan diri, atau dengan kata lain, ketakutan akan kehilangan nyawa. Dari dasar pemikiran itulah Hobbes kemudian merumuskan pandangannya tentang negara yang amat terkenal. setiap orang berbuat baik.

Terbentuknya Negara
Menurut Hobbes, manusia tidaklah bersifat sosial.  Manusia hanya memiliki satu kecenderungan dalam dirinya, yaitu keinginan mempertahankan diri. Karena kecenderungan ini, manusia bersikap memusuhi dan mencurigai setiap manusia lain.  Keadaan ini mendorong terjadinya "perang semua melawan semua" Inilah "keadaan alamiah" saat belum terbentuknya negara. Akan tetapi, jika terus-menerus terjadi perang semua melawan semua, tentu saja eksistensi manusia juga terancam. Untuk itu, manusia-manusia mengadakan sebuah perjanjian bersama untuk mendirikan negara, yang mengharuskan mereka untuk hidup dalam perdamaian dan ketertiban.

Status Negara
 Berkuasa secara mutlak dan berhak menentukan nasib rakyatnya demi menjaga ketertiban dan perdamaian. Status mutlak dimiliki negara sebab negara bukanlah rekan perjanjian, melainkan hasil dari perjanjian antar-warga negaraArtinya, di dalam perjanjian membentuk negara, setiap warga negara telah menyerahkan semua hak mereka kepada negara. Akan tetapi, negara sama sekali tidak punya kewajiban apapun atas warganya, termasuk kewajiban untuk bertanggung jawab pada rakyat.  Negara berada di atas seluruh warga negara dan berkuasa secara mutlak. Kemudian negara juga berhak menuntut ketaatan mutlak warga negara kepada hukum-hukum yang ada, serta menyediakan hukuman bagi yang melanggar, termasuk hukuman mati. Pembatasan kekuasaan NegaraJikalau kekuasaan negara begitu mutlak dan tidak dapat dituntut oleh warga negara, bukankah potensi penyalahgunaan kekuasaan oleh negara menjadi amat besar? Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, Hobbes menyatakan dua hal:
 Pertama, perlu ada kesadaran dari pihak yang berkuasa mengenai konsep keadilan, sebab kelak perbuatannya harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah dalam pengadilan terakhir.
 Kedua, jika negara mengancam kelangsungan hidup warga negara, maka setiap warga negara yang memiliki rasa takut terhadap kematian akan berbalik menghancurkan negara, sebelum negara menghancurkan mereka. Pada situasi tersebut, masyarakat akan kembali ke "keadaan alamiah" untuk selanjutnya membentuk negara yang lebih baik, dan seterusnya.

Pemikiran politik

Thomas Hobbes,Eddy SurantaPemikiran politik Thomas Hobbes kiranya dapat kita lihat dari pemikirannya tentang negara. Hobbes membayangkan keadaan asali, saat manusia-manusia mengadakan kontrak social, semacam perjanjian damai yang menjadi dasar kehidupan sosial. Akan tetapi, karena perjanjian macam ini rapuh, mereka menyerahkan kekuasaan dan hak-hak kodrati mereka semua kepada sebuah lembaga yang disebut negara. Katanya, perjanjian tanpa pedang adalah omongan saja, dan tak ada kekuatan yang mengamankan manusia. Karena itu, manusia butuh negara yang memonopoli penggunaan kekerasan. Negara ini hanya memiliki hak atas ratyak untuk memaksakan norma-norma dan ketertibannya, dan tidak memiliki kewajiban, maka bersifat absolut.

Thursday, June 4, 2015

Studio Download dan Gambaran Singkat Pelaksanaan Penataran P4 Bagi Mahasiswa. Studio Musik

Studio Download dan Gambaran Singkat Pelaksanaan Penataran P4 Bagi Mahasiswa. Studio Musik


Ekaprasetia Pancakarsa atau yang lebih kita kenal dengan nama P-4 sebenarnya tidak ada yang salah dengan muatan isin yang sebenarnya. Bahkan sebagian kalangan menganggap perlunya menghidupkan kembali pendidikan macam Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) hasil karya orde baru (orba) di sekolah-sekolah. Seiring dengan terjadinya degradasi moral di Indonesia. Mengingat tujuan dari P-4 itu sendiri yakni untuk menjadikan Pancasila sebagai dasar dan pedoman hidup dalam berbangsa dan bernegara. . Hal itu tentu menjadi hal yang sangat penting bagi pedoman bagi kehidupan masyarakat. Tidak hanya itu P4 juga sangat dibutuhkan manusia dalam kehidupan sehari-hari dalam mencapai cita-cita bersama dalam bernegara. Dalam Penataran P4 menggunakan pola � pola ada dua pola diantaranya yaitupola calon penatar dan pola pendukung.
Penataran P4 bagi mahasiswa baru telah dimulai sejak tahun 1983, berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No.86/Dikti/Kep/83. Selanjutnya pelaksanaan penataran P4 bagi mahasiswa baru dikoordinasikan BP7 melalui Surat Keputusan Kepala BP7 Pusat No.Kep-01/BP7/I/1984.Penataran P4 bagi mahasiswa baru termasuk pola pendukung yang diselenggarakan dalam jumlah waktu yang lebih banyak, yakni lebih kurang 100 jam. Oleh karena itu penataran P4 jenis disebut juga dengan Penataran P4 Pola Pendudkung 100 Jam.
Pelaksanaan penataran P4 bagi mahasiswa dipadukan dengan pelaksanaan orientasi program studi dan pengenalan kampus. Jadi penataran P4 bagi mahasiswa baru memiliki dua komponen pokok, yaitu: komponen penataran P4 itu sendiri, dan komponen Opspek (Orientasi Program Studi dan Pengenalan Kampus). Komponen pertama diselenggarakan selama 87 jam, dan komponen kedua diselenggarakan selama 12 � jam. Komponen penataran P4 tersebut setara dengan jumlah jam penataran P4 untuk calon penatar dikurangi acara pidato dan pendalaman kedua yaitu: ceramah P4, UUD 1945, dan GBHN selama 24 jam; acara pendalaman selama 8 jam; acara diskusi kelompok P4, UUD 1945, dan GBHN selama 24 jam; diskusi kelas P4, UUD 1945, dan GBHN selama 24 jam; dan diskusi paripurna selama 7 jam. (BP7 Pusat, 1985:226).
Pola tersebut berlaku hingga tahun akademik 1989/1990. Mungkin karena adnya isu kejenuhan dalam penataran P4, maka mulai tahun akademik 1990/1991 penataran P4 pola 100 jam tersebut komposisinya dirubah. Komponen penataran P4 yang semula 87 jam dirubah menjadi 45 jam, dan komponen Opspek yang semula 12 � jam dirubah menjadi 55 jam. Komposisi komponen pertama disesuaikan dengan bentuk baku penataran P4 pola pendukung 45 jam. Sedangkan komposisi komponen kedua meruPakan perluasan dari komposisi sebelumnya (Surat Dirjen Dikti No.2636/D/T/90). Perubahan ini dianggap sebagai upaya peningkatan penataran P4 pola 100 jam bagi mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri.

Penataran P4 pola pendukung 100 jam bgi mahasiswa baru semula dimaksudkan untuk mengganti MKDU Pendidikan Pancasila yang berbobot 2 SKS (Pasal 1 Surat Keputusan Dirjen Dikti No.86/Dikti/Kep/1983). Tetapi beberapa perguruan tinggi yang telah melaksanakan MKDU Pendidikan Pancasila secara baik keberatan dengan penggantian itu dengan alasan MKDU Pendidikan Pancasila telah berjalan baik, dan sekalipun jumlah jam penataran P4 sama dengan jumlah jam MKDU Pendidikan Pancasila dalam satu semester namun pemberian dalam jangka waktu dua minggu dalam penataran P4 dianggap kurang membekas pada mahasiswa (BP7 Pusat, 1985:225). Sehingga Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi mengirim surat kepada Rektor perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia pada tahun 1984 yang menyatakan bahwa penggantian tersebut �tidak harus� (Surat Dirjen Dikti No.1008/D/Q/1984).Penataran P4 bagi mahasiswa baru telah dimulai sejak tahun 1983, berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No.86/Dikti/Kep/83. Selanjutnya pelaksanaan penataran P4 bagi mahasiswa baru dikoordinasikan BP7 melalui Surat Keputusan Kepala BP7 Pusat No.Kep-01/BP7/I/1984.Penataran P4 bagi mahasiswa baru termasuk pola pendukung yang diselenggarakan dalam jumlah waktu yang lebih banyak, yakni lebih kurang 100 jam. Oleh karena itu penataran P4 jenis disebut juga dengan Penataran P4 Pola Pendudkung 100 Jam.
Pelaksanaan penataran P4 bagi mahasiswa dipadukan dengan pelaksanaan orientasi program studi dan pengenalan kampus. Jadi penataran P4 bagi mahasiswa baru memiliki dua komponen pokok, yaitu: komponen penataran P4 itu sendiri, dan komponen Opspek (Orientasi Program Studi dan Pengenalan Kampus). Komponen pertama diselenggarakan selama 87 jam, dan komponen kedua diselenggarakan selama 12 � jam. Komponen penataran P4 tersebut setara dengan jumlah jam penataran P4 untuk calon penatar dikurangi acara pidato dan pendalaman kedua yaitu: ceramah P4, UUD 1945, dan GBHN selama 24 jam; acara pendalaman selama 8 jam; acara diskusi kelompok P4, UUD 1945, dan GBHN selama 24 jam; diskusi kelas P4, UUD 1945, dan GBHN selama 24 jam; dan diskusi paripurna selama 7 jam. (BP7 Pusat, 1985:226).
Pola tersebut berlaku hingga tahun akademik 1989/1990. Mungkin karena adnya isu kejenuhan dalam penataran P4, maka mulai tahun akademik 1990/1991 penataran P4 pola 100 jam tersebut komposisinya dirubah. Komponen penataran P4 yang semula 87 jam dirubah menjadi 45 jam, dan komponen Opspek yang semula 12 � jam dirubah menjadi 55 jam. Komposisi komponen pertama disesuaikan dengan bentuk baku penataran P4 pola pendukung 45 jam. Sedangkan komposisi komponen kedua meruPakan perluasan dari komposisi sebelumnya (Surat Dirjen Dikti No.2636/D/T/90). Perubahan ini dianggap sebagai upaya peningkatan penataran P4 pola 100 jam bagi mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri.
Penataran P4 pola pendukung 100 jam bgi mahasiswa baru semula dimaksudkan untuk mengganti MKDU Pendidikan Pancasila yang berbobot 2 SKS (Pasal 1 Surat Keputusan Dirjen Dikti No.86/Dikti/Kep/1983). Tetapi beberapa perguruan tinggi yang telah melaksanakan MKDU Pendidikan Pancasila secara baik keberatan dengan penggantian itu dengan alasan MKDU Pendidikan Pancasila telah berjalan baik, dan sekalipun jumlah jam penataran P4 sama dengan jumlah jam MKDU Pendidikan Pancasila dalam satu semester namun pemberian dalam jangka waktu dua minggu dalam penataran P4 dianggap kurang membekas pada mahasiswa (BP7 Pusat, 1985:225). Sehingga Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi mengirim surat kepada Rektor perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia pada tahun 1984 yang menyatakan bahwa penggantian tersebut �tidak harus� (Surat Dirjen Dikti No.1008/D/Q/1984).

Tuesday, June 2, 2015

Studio Download dan Landasan Hukum Pelaksanaan Pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila (P4). Studio Musik

Studio Download dan Landasan Hukum Pelaksanaan Pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila (P4). Studio Musik



  1. Majelis Permusyawaratan Rakyat, dalam Sidang Umumnya, pada tanggal 22 Maret 1978 menetapkan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Dengan demikian pelaksanaan P-4 merupakan kehendak rakyat yang ditetapkan oleh MPR RI sebagai penjelmaan rakyat, yang wajib dipatuhi.TAP MPR RI No.II/MPR/1978 tentang P-4 yang telah dicabut dengan Ketetapan MPR RI No. XVIII/MPR/1998, di antaranya berisi: (1) bahwa P-4 ini diperuntukkan sebagai penuntun dan pegangan hidup bagi setiap warganegara Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, (2) Presiden bersama-sama DPR ditugasi untuk melaksanakan dengan sebaik-baiknya. 
  2. Sebagi tindak lanjut lanjuti TAP MPR No. XVIII/MPR/1998 tersebut Presiden menerbitkan Instruksi Presiden No. 10 tahun 1978, untuk menyelenggarakan penataran P-4, dan sebagai langkah pertama diselenggarakan penataran bagi calon Penatar Tingkat Nasional, yang biasa disebut Manggala.
Ketetapan MPR No. II/MPR/1978, khususnya yang tercantum dalam Naskah Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila Majelis Permusyawaratan Rakyat, dalam Sidang Umumnya, pada tanggal 22 Maret 1978 menetapkan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Pelaksanaan P4 merupakan kehendak rakyat yang ditetapkan oleh MPR RI sebagai penjelmaan rakyat, yang wajib dipatuhi.
Bangsa Indonesia meyakini bahwa Pancasila dapat memberikan kesatuan bangsa Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta membimbing bangsa Indonesia dalam mengejar kehidupan lahir batin yang baik di dalam masyarakat indonesia yang adil dan makmur. Untuk itu pancasila harus diamalkan dalam kehidupan nyata sehari-hari baik kehidupan pribadi, kehidupan bermasyarakata, kehidupan berbangsa maupun dalam kehidupan bernegara. Mengingat pengalaman-pengalaman bangsa kita yang dalam menghayati pancasila banyak melakukan penyimpangan dan penyelewengan terhadap pancasila itu sendiri. Pengalaman-pengalaman itulah yang menjadi latar belakang perlunya Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia serta merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia, sehingga diyakini sedalam-dalamnya akan keampuhan dan kesaktian pancasila itu sendiri.
Guna melestarikan keampuhan dan kesaktian pancasila itu, maka perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila oleh setiap warga negara indonesia, setiap penyelenggara negara, serta setiap lembaga kenegaraan dan kemasyarakatan. Untuk keperluan ini dibentuk suatu Lembaga Pemerintah Non Departemen yang disebut Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila disingkat BP7 dengan surat Keputusan PresidenNo.10 tahun 1979. Keputusan Presiden tersebut ditindak lanjuti oleh Menteri Dalam Negeri, dengan menerbitkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 239 tahun 1980, No. 163 tahun 1981, dan No. 86 tahun 1982, tentang pembentukan BP7 di Pemerintah Daerah tingkat I dan tingkat II sehingga di setiap propinsi dan kabupaten dan kotamadya memiliki lembaga yang bernama BP7 Daerah. Untuk keperluan penyelenggaraan penataran P4 bagi masyarakat dikembangkan pola-pola penataran sebagai berikut:
  1. Pola 120 jam, yang dikemudian hari berkembang manjadi pola 144 jam, bagi calon penatar yang akan bertugas di BP-daerah tingkat I maupun tingkat II, dan bagi tokoh-tokoh masyarakat dan pimpinan organisasi.
  2. Pola 45 jam, bagi kader-kader organisasi kemasyarakatan
  3. Pola 25 jam dan pola 17 jam bagi masyarakat pada umumnya; di kemudian hari pola 17 jam dihapus karena dipandang kurang efektif
  4. Memasuki tahun 1990-an dikembangkan pula pola penataran P4 yang disesuaikan dengan profesi target audience, yang disebut pola terpadu. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mengaktualisasikan dan mengkontekstualisasikan muatan penataran P4 dengan berbagai lapangan kerja.
  5.  Dengan beberapa modifikasi penataran P4 pola 120 jam dikembangkan menjadi pola penataran bagi para mahasiswa yang baru masuk perguruan tinggi menjadi penataran P4 pola 100 jam, pola 45 jam bagi murid klas 1 SLTA, dan pola 25 jam untuk murid klas 1 SLTP.


Pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila resmi dilakukan pada saat disahkannya Ketetapan majelis permusyawaratan rakyat republik indonesia Nomor: II /MPR /1978 tentang pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila (ekaprasetia pancakarsa). Seperti pemikiran Soeharto tentang Pancasila sebuah keyakinan kita semua bahwa melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekwen pada waktu orde baru saat itu. Kemudian dengan penghayatan dan pengamalan Pancasila oleh manusia Indonesia akanterasa dan terwujudlah Pancasila dalam kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. 


Pancasila yang merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar Negara Republik Indonesia perlu dihayati dan diamalkan secara nyata untuk menjaga kelestarian dan keampuhannya demi terwujudnya tujuan Nasional serta cita-cita Bangsa seperti tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. bahwa demi kesatuan bahasa, kesatuan pandangan dan kesatuan gerak langkah dalam hal menghayati serta mengamalkan Pancasila diperlukan adanya Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila.oleh karena itu Majelis Permusyawaratan Rakyat yang keanggotaannya diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1977 berpendapat perlu adanya Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila.( TAP MPR No.II / MPR /1978).




Studio Download dan Kebaikan dari Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi. Studio Musik

Studio Download dan Kebaikan dari Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi. Studio Musik

Kebaikan Orde Lama:
  1. Berani menentang kapitalisme yang di anut perusahaan-perusahaan peninggalan belanda. Soekarno pada masa orde lama menentang kapitalis dengan merubah aksi pembangunan negara dengan cara solsialis yang diharapkan mampu membangun Indonesia lebih baik
  2. Moral bangsa dan nasionalisme masih terjaga. Masa orde lama adalah masa dimana rakyat masih memiliki moralitas yang tinggi, sangat menghormati penguasa dengan tidak melontarkan protes dengan aksi anarki. Nasionalisme pun masinh sangan kental di dalamnya.
  3. Prinsip Berdikari. Prinsip ini adalah prinsip berdiri di kaki sendiri. Indonesia pada masa pemerintahan Soekarno lebih mengedepankan pembangunan ke dalam, menutup semua  jalan bagi negara asing untuk memasuki bangsa Indonesia dalam berbagai aspek. Sehingga Indonesia diharapkan menjadi negara yang mandiri.
  4. Kembalinya Irian Barat ke Dalam Negara Indonesia. Indonesia berhasil merebut kembali Irian Barat dari Belanda melalui jalur diplomasi dan militer. 
  5. Mampu membangun integritas nasional. Rakyat Indonesia pada masa itu sangat kental dengan persatuan, sehingga terciptanya integritas nasional
  6. Merupakan negara yang mempunyai prinsip yang kuat. Pada masa itu Indonesia menjadi negara yang berprinsip kuat, tidak mudah dan tidak mau dipengaruhi oleh bangsa negara lain.
  7. Disegani oleh negara lain. Rakyat Indonesia yang pada waktu itu tidak ada kebebasan untuk memberontak terhadap pemerintahan, menumbuhkan sikap dan sifat rakyat Indonesia yang ramah tamah. Hal itu membuat Indonesia banyak disegani negara lain.
  8. Indonesia berhasil menginisiasi berdirinya Gerakan Non- Blok melalui KTT Asia- Afrika di Bandung pada tahun 1955
  9.  Indonesia berhasil menunjukkan eksistensi yang patut diperhitungkan oleh kedua blok raksaksa dunia pada masa itu.
  10. Menasionalisasi/mengambil alih perusahaan-perusahaan asing termasuk perusahaan belanda.
Kebaikan Orde Baru:
  1. Sukses KB. Pada masa orde lama tingkat kelahiran penduduk yang kian membesar akhirnya dapat diatasi dengan berhasilnya program Keluarga Berencana (KB) yang menganjurkan penduduk untuk cukup memiliki dua anak saja.
  2. Sukses menjalankan Pemilihan umum. Pemilihan umum pada masa tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar.
  3. GDP meningkat. Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000
  4. Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun). Rencana dalam pembangunan lima tahun Indonesia berhasil pada masa ini.
  5. Sukses memerangi buta huruf. Pada masa orde lama, Indonesia berhasil mengurangi tingkat buta huruf pada penduduk.
  6.  Pengangguran minimum. Pada masa orde lama, sudah banyak penduduk yang memiliki pekerjaan atau penghasilan tetap. Sehingga tingkat pengangguran berkurang.
  7. Sukses Gerakan Wajib Belajar. Pada masa ini, semua penduduk dapat dikatakan telah mengikuti pendidikan karena ada gerakan wajib belajar.
  8.  Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia. Pada masa orde lama, banyak investor asing yang menanamkan modalnya pada Indonesia. Hal tersebut menguntungkan bagi pihak Indonesia untuk meningkatkan pendapatan.
  9. Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri. Pada masa ini, para penduduk lebih menyukai produk-produk dalam negeri untuk digunakan. Hal tersebut membantu meningkatkan rasa nasionalisme dalam tubuh rakyat Indonesia
  10. Sukses keamanan dalam negeri. Pertahanan negara pada waktu itu baik sehingga kemanan dalam negeri dapat sukses terjamin
Kebaikan Reformasi:
  1. Persaingan ekonomi yang lebih terbuka dalam beberapa sektor ekonomi. Pada sebelumnya yaitu orde baru, perekonomian hanya dapat dikuasai oleh kroni-kroni Soeharto. Pada masa reformasi persaingan ekonomi mulai terbuka untuk semua.
  2.  Kebebasan bicara dan berpendapat mulai berjalan. Pada masa reformasi ini, sudah tidak ada tekanan rakyat untuk berdiam diri dan tidak bisa mengutarakan aspirasinya. Karena di masa ini sudah ada kebebasan berbicara, bahkan untuk berdemo terhadap pemerintah pun di sahkan tetapi tetap dengan etika.
  3.  Era keterbukaan. Pada masa reformasi berbeda dengan masa orde baru yang menutupi masalah hutang luar negeri. Pada masa reformasi ini lebih terbuka sehingga rakyat mengetahui apa-apa saja dan bagaimana perkembangan Indonesia.
  4.  Pemberantasan korupsi sudah mulai berjalan.  Praktik Korupsi,Kolusi dan Nepotisme (KKN) di kalangan para pejabat pemerintahan dan pengusaha dalam kegiatan perekonomian nasoinal semakin banyak ditemukan bukti-buktinyapada masa reformasi ini.
  5. Demokrasi yang lebih terbuka. Dengan adanya kebebasan berbicara dan berpendapat secara langsung, maka secara otomatis Demokrasi Indonesia sudah lebih terbuka.
  6. Pemerintah tidak lagi otoriter. Pada masa ini, rakyat diberi kebebasan untuk memberontak pemerintah jika dirasa kebijakannya tidak sesuai atau merugikan rakyat.
  7. Daerah bisa mengembangkan potensi daerahnya masing-masing.
  8. Peranan militer di dalam bidang politik pemerintahan terus dikurangi
  9. Demokratisasi di bidang politik. Sistem politik yang ditandai dengan berfungsinya lembaga legislatif, eksekutif, yudikatif yang secara relatif bersifat otonom.
  10. Melakukan restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan melalui pembentukan BPPN dan unit Pengelola Aset Negara

Tuesday, May 26, 2015

Studio Download dan AMANDEMEN UUD 1945. Studio Musik

Studio Download dan AMANDEMEN UUD 1945. Studio Musik

Amandemen adalah proses perubahan terhadap ketentuan dalam sebuah peraturan. Berupa penambahan maupun pengurangan/penghilangan ketentuan tertentu. Amandemen hanya merubah sebagai ( kecil ) dari peraturan. 
Amandemen Undang-undang Dasar 1945 sampai sekarang ini sudah dilakukan sebanyak 4 kali.
  1. Amandemen pertama pada Oktober tahun 1999 dalam sidang umum MPR 
  2. Amandemen kedua pada sidang tahunan MPR tahun 2000
  3. Amandemen ketiga dalam sidang tahunan MPR oktober 2001
  4. Amandemen keempat dalam siding tahunan MPR Agustus 2002
Pasal-pasal Hasil Amandemen UUD 1945:

 Amandemen Pertama
      Amandemen Pertama diputuskan pada sidang tahunan MPR tanggal 19 Oktober 1999. Pasal pasal UUD 1945 yang mengalami perubahan yaitu 
    • Pasal 5 ayat (1)
    • Pasal 7, pasal 9
    • Pasal 13 ayat (1)
    • Pasal 14, pasal 15
    • Pasal 17 ayat (2) dan (3)
    • Pasal 20, dan 
    • Pasal 21.

Amandemen Kedua
      Amandemen kedua diputuskan pada sidang tahunan MPR tanggal 18 Agustus 2000. Pasal pasal UUD 1945 yang mengalami perubahan yaitu 
    • pasal 18
    • pasal 18A 
    • pasal 18B 
    • pasal 19
    • pasal 20 ayat (5) 
    • pasal 20A 
    • pasal 22A 
    • pasal 22B 
    • pasal 25E
    • pasal 26 ayat (2) dan (3) 
    • pasal 27 ayat (3)
    • pasal 28A 
    • pasal 28B 
    • pasal 28C 
    • pasal 28D 
    • pasal 28E 
    • pasal 28F 
    • pasal 28G
    • pasal 28H
    • pasal 28I, 
    • pasal 28J
    • pasal 30 
    • pasal 36A
    • pasal 36B, dan 
    • pasal 36C.

 Amandemen Ketiga        
            Amandemen Ketiga diputuskan pada sidang MPR tanggal 9 November 2001. Pasal pasal UUD 1945 yang mengalami perubahan yaitu 
    • pasal 1 ayat (2) dan (3)
    • pasal 3 ayat (1), (3), dan (4)
    • pasal 6 ayat (1) dan (2)
    • pasal 6A ayat (1), (2), (3), dan (5)
    • pasal 7A
    • pasal 7B ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), dan (7)
    • pasal 7C
    • pasal 8 ayat (1) dan (2)
    • pasal 11 ayat (2), dan (3)
    • pasal 17 ayat (4)
    • pasal 22C ayat (1), (2), (3), dan (4)
    • pasal 22D ayat (1), (2), (3) dan (4)
    • pasal 22E ayat (1), (2), (3), (4), (5), dan (6)
    • pasal 23 ayat (1), (2), dan (3)
    • pasal 23A
    • pasal 23C
    • pasal 23E ayat (1), (2), dan (3)
    • pasal 23F ayat (1) dan (2)
    •  pasal 23G ayat (1) dan (2)
    • pasal 24 ayat (1) dan (2)
    • pasal 24A ayat (1), (2), (3), (4), dan (5)
    • pasal 24B ayat (1), (2), (3), dan (4)
    • pasal 24C ayat (1), (2), (3), (4), (5) dan (6)

 Amandemen Keempat
            Amandemen Keempat diputuskan pada sidang MPR tanggal 10 Agustus 2000. Pasal pasal UUD 1945 yang mengalami perubahan yaitu 
    • pasal 2 ayat (1)
    • pasal 6A ayat (4)
    • pasal 8 ayat (3)
    • pasal 11 ayat (1)
    • pasal 16, pasal 23B
    • pasal 23D
    • pasal 24 ayat (3)
    • pasal 31 ayat (1), (2), (3), (4), dan (5)
    • pasal 32 ayat (1) dan (2)
    • pasal 33 ayat (4) dan (5)
    • pasal 34 ayat (1), (2), (3) dan (4)
    • pasal 37 ayat (1), (2), (3), (4), dan (5) 
    • aturan peralihan pasal I, II, dan III, aturan tambahan pasal I, dan II.
Berdasarkan pasal-pasal hasil amandemen UUD 1945 dapat lihat bahwa:

Amandemen Pertama menyangkut 5 persoalan:
  1. Perubahan tentang lembaga pemegang kekuasaan membuat undang-undang
  2. Perubahan tentang masa jabatan presiden
  3. Perubahan tentang hak prerogative presiden
  4. Perubahan tentang fungsi menteri
  5. Perubahan redaksional
Amandemen Kedua menyangkut persoalan meliputi:
  1. Wilayah Negara
  2. Hak hak asasi manusia
  3. DPR
  4. Pemerintahan Daerah
  5. Pertahan dan keamanan
  6. Lambang Negara
  7. Lagu kebangsaan
Amandemen Ketiga menyangkut 16 persoalan meliputi:
  1. Kedaulatan rakyat
  2. Tugas MPR
  3. Syarat syarat presiden dan wakil presiden
  4. Pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung
  5. Pemberentian Presiden
  6. Presiden berhalangan tetap
  7. Kekosongan wakil presiden
  8. Perjanjian internasional
  9. Kementrian Negara
  10. DPD
  11. Pemilihan umun
  12. APBN,pajak dan keuangan Negara
  13. Badan pemeriksa keuangan
  14. Kekuasaan kehakiman dan Mahkamah Agung
  15. Komisi yudisial
  16. Mahkamah Konstitusi
Amandemen Keempat menyangkut 12 persoalan meliputi:
  1. Komposisi keanggotaan MPR
  2. Pemilu presiden dan wakil presiden
  3. Presiden dan wakil presiden tidak dapat menjalankan kewajiban dalam masa jabatan secara bersamaan
  4. Dewan pertimbangan yang bertugas member nasihat presiden
  5. Mata uang
  6. Bank sentral
  7. Badan badan lain dalam kekuasan kehakiman
  8. Pendidikan
  9. Kebudayaan